Di era sekarang
banyak sekali terjadi penyelewengan-penyelewengan di kalangan anak muda
khususnya, mulai dari pacaran, minum-minuman keras, pergaulan bebas dan yang
lainya. bagaimana tidak! sudah banyak informasi yang seharusnya tidak
dikonsumsi tapi sudah dikonsumsi seperti video dan gambar yang kurang baik,
pergaulan bebas dan minim sekali pembelajaran agama.
Salah satu
kenikmatan besar yang penulis miliki saat ini adalah tinggal di lingkungan
pesantren. secara tidak langsung penulis mulai mengamati pertumbuhan, kebiasaan
dan pola pikir santri.
Dalam sebuah
acara, salah satu pengurus memberi sambutan dan bercerita mengenai anaknya yang
dipesantrenkan selama enam tahun lamanya, ia memiliki tiga orang anak dan
ketiganya dipesantrenkan.
anak pertama
ketika dipesantrenkan ia sering mengeluh, tidak betah, dan selalu mengatakan
ingin pulang. tapi pengurus ini selalu mengatakan “jangan pulang sebelum enam
tahun”, tahun pertama berjalan, kedua sampai
tahun keenam. Akhirnya anak itu lulus, Penulis jadi teringat nasehat Abi
Lutfi Zulkarnain pimpinan Pondok Pesantren Daar El-Masur yang mengatakan
“Santri itu ketika di pesantren agar betah harus dipaksa, terbiasa dan terasa”.
Lalu pengurus itu mengatakan “sekarang terserah kamu mau kemana, mau kuliah
atau mau kerja, karena tugas saya sudah selesai memberikan kamu pendidikan
agama yang akan menjadi bekal kamu nantinya”. singkat cerita akhirnya
anak-anaknya kuliah ditempat yang berbeda dengan prestasi-prestasi yang luar
biasa dan sukses di bidangnya masing-masing.
cerita diatas
adalah pengantar begitu baiknya pendidikan pesantren. kenikmatan berada di
pesantren yang bisa dirasakan langsung adalah memiliki lingkungan yang
bernuansa islam yang diatur 24 jam sehari semalam mulai dari bangun tidur
sampai tidur lagi, bukan hanya pendidikan akademik tapi pendidikan islam, adab
dan akhlak pun diperhatikan.
DI pesantren
mereka dibiasakan datang 15 menit sebelum sholat berjamaah untuk bertilawah
jama’i 2 sampai 3 lembar setiap waktu sholat, dibiasakan bangun jam 3 malam
untuk sholat tahajud dan banyak kebiasaan-kebiasaan baik yang diajarkan
dipesantren.
Di Pesantren juga
tidak diperbolehkan membawa handphone gunanya agar mereka fokus dalam belajar
dan mengurangi gangguan-gangguan yang tidak bermanfaat. kita tahu bahwa
handphone ini adalah godaan terbesar yang membuat tidak fokus, bukan hanya itu
di era sekarang mudah sekali menemukan gambar-gambar yang senonoh yang tak
pantas.
Di pesantren juga
asrama putra dan putri dipisah, ini juga menjadi poin penting dalam sebuah
pendidikan yang menjadi benteng agar mereka tidak berpacaran.
Di
Pesantren juga santri dibekali ilmu agama dan hafalan AL-Qur’an yang nantinya
akan menjadi bekal mereka ketika sudah berada di masyarakat.
Pesantren adalah
pendidikan terbaik, jangan ragu untuk mengirimkan anaknya ke pesantren karena
yang dicapai bukan hanya kesuksesan dunia tapi juga kesuksesan akhirat, mereka
terbiasa untuk beribadah kepada Allah, berdoa untuk kedua orang tuanya dan
nantinya menjadi orang-orang hebat yang bermanfaat untuk orang lain serta
berorientasi bukan hanya kehidupan dunia melainkan kehidupan akhirat.
Anak adalah
investasi terbesar bagi orang tuanya, tapi pernahkah kita berpikir investasi
seperti apa yang dimaksud. investasi yang dimaksud adalah sebagaimana dalam
sebuah hadits dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam yaitu anak sholeh
yang mendoakan orang tuanya.
biarkan anak-anak
itu lelah sekarang dalam belajar, besok ia akan menikmati keberkahan yang telah
ia tanam.
Penulis: Edo Alfikri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar