Hadirnya Melengkapi
Hadirnya Melengkapi
Lisna Novianti S
Sejatinya setiap muslim mencintai ketaatan, hanya saja terkadang kita masih
di selimuti dengan rasa malas yang setiap hari rasa itu semakin mengikis
kecintaan kita, membiarkan hawa nafsunya menjadi ratu atas dirinya, terlena
akan nikmatnya dunia yang sementara, memilih kalah dalam medan perjuangan
mempertahankan keimanan, hingga tidak sadar keimanan di diri terus memudar. Di
ibaratkan seperti perang kita harus terus menerus ikhtiar dalam perjuangan,
tidak boleh lalai, lengah, meski musuh tidak terlihat oleh kasat mata. Jika
kita terus membiarkan malas dan nafsu larut begitu saja maka itu dapat
menghancurkan amalan kita. Kekalahan yang akan membuat kita kehilangan arah,
futur dan kemudian iman luntur.
Futur merupakan penyakit yang menggrogoti saat seseorang sedang berjuang
dalam ketaatan, hingga ia kehilangan semangat, merasa begitu lelah, dan
puncaknya adalah menarik diri dari ibadah. Mungkin barangkali bukan kita tidak
bisa istiqomah, tapi memang kita tidak mau istiqomah. Maka hadirlah mentoring
keislaman sebagai wasilah kita dalam berikhtiar mempertahankan ketaatan kita
kepada Allah SWT. Sampai kapan kita harus mentoring? Sampai maut memisahkan
kita, karena menuntut ilmu itu tidak ada batasan, kalau pun nanti kita sudah
tua, tetap menuntut ilmu itu adalah kewajiban, berharap syurga tapi tidak
pernah menuntut ilmu agama adalah kemustahilan.
Selama ini ketaatanmu penuh, imanmu utuh, tapi beberapa hari kemudian
keduanya mulai terganggu. Maka Pembekalan ruhiyah itu sangat penting bagi diri
kita,untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan, bukan berarti ini
menuntutmu untuk menjadi manusia sempurna tanpa cela, tanpa dosa, bukan begitu.
Karena memang kita tidak mampu menjadi manusia seperti itu, tapi Allah berikan
kita pilihan mau terus tenggelam dalam keburukan atau kembali pada jalan
kebaikan. Belajar dan istiqomahlah selalu sungguh inilah jalan yang akan
menerangi jalanmu ketika kamu terjebak dalam kebodohan dan keputusasaan.
Mentoring keislaman hadir dalam kehidupan kita . mentoring keislaman adalah
kegiatan pendidikan menuntut ilmu dan pembinaan agama islam dalam bentuk
pengajian kelompok kecil yang di selenggarakan rutin tiap pekan dan
berkelanjutan. Biasanya dalam satu kelompok itu terdiri dari 3-10 orang, dengan
di bimbing oleh seorang pembina atau mentor. Kegiatan ini sering disebut juga
dengan dakwah secara lansung. Sudah cukup menjadikan malas sebagai teman,
saatnya untuk bangkit mengejar impian,yang penting bagi kita adalah Allah
meridhoi perjalanan ini, sebab tanpa Allah mana bisa jiwa kecil ini bertahan
diantara kepungan badai badai kehidupan. Kita sandarkan segalanya hanya kepada
Allah, sebab kita hanyalah manusia yang memiliki kekuatan terbatas, sedangkan
Allah tidak.
pendidikan karakter itu harus ada
seiring dengan lahirnya sistem pendidikan Islam karena pendidikan karakter itu
merupakan ruh dari pada pendidikan Islam itu sendiri. Pendidikan Islam itu
merupakan sebuah sistem.Penanaman nilai-nilai, etika, moral atau akhlak, dan
norma mampu membentuk manusia menjadi makhluk yang memiliki sifat kemanusiaannya.
Sifat inilah yang kemudian hendaknya diimplementasikan dalam kehidupan. Dengan
seperti ini, tumbuh pribadi yang taat hukum dan memiliki moralitas yang tinggi.
Sikap ini lah yang membawa manusia pada peningkatan harkat dan martabatnya.
Peran orang tua pun dalam pengoptimalan
pendidikan karakter pada anak dapat menggunakan tahapan usia, seperti Tauhid
(dimulai sejak 0-2 tahun) Adab (5-6 tahun) Tanggung jawab diri (7-8 tahun)
Caring-Peduli (9-10 tahun) Kemandirian (11-12 tahun) Bermasyarakat (13 tahun ke
atas) merujuk pada term yang diasumsikan sebagai penjelasan dari pendidikan
karakter tersebut, yaitu QS. Luqman ayat 17. Lalu orang tua dan guru bisa
membuat suatu program kolaborasi, yakni guru maupun orang tua dapat bekerjasama
untuk membangun karakter anak dengan mengontrol aktivitas kesehariannya ketika
di rumah maupun di luar kegiatan sekolah.
Oleh karena itu kita perlu selalu mencharger diri kita, HP saja
setiap batrainya habis, itu pasti harus selalu di charger . Apalagi kita
seorang manusia yang pasti adakalanya iman kita sedang naik atau turun. Itulah
mengapa kita memerlukan mentoring untuk selalu melengkapi ketidak sempurnaan
yang ada pada diri.
Wallahu a’lam
Bissowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar