Tetap jadi Santri Kapanpun dan Dimanapun
Mendengar kata Santri pasti kita akan menhubungkannya dengan Pondok Pesantren. Karena pada umumnya masyarakat menyebut orang-orang yang belajar ilmu agama islam di pondok pesantren dengan sebutan santri. Tetapi hal itu masih kurang tepat karena apabila seorang santri hanya menimba ilmu di pesantren dan setelah keluar dari pesantren dia tidak menyebarkan dan mencari ilmu apalagi menganggur maka dia bukanlah santri yang sesungguhnya.
Santri yang sesungguhnya itu memiliki lima makna penting. Yang pertama, seorang santri harus menjadi pelopor kebaikan dimanapun dia berada entah di rumah, masyarakat maupun lingkungan sekitar. Yang kedua, santri merupakan calon kader ulama yaitu calon yang kelak diharapkan menjadi penerus para ulama karena jika bukan santri siapa lagi. Yang ketiga, seorang santri harus meninggalkan yang namanya maksiat. Yang keempat dan kelima, syarat yang harus dimiliki seorang santri yaitu selalu mencari Ridho Allah dan selalu memiliki sifat yaqin yaitu sifat teguh pendirian yang ada dalam hati atas ketentuan-ketentuan Allah.
Kelima makna diataslah yang harus menjadi karakter dan syarat yang dimiliki para santri agar mendapat kesuksesan dan kemuliaan di kehidupan dunia dan akhirat. Dan tidak hanya itu, seorang santri juga harus selalu menjaga kehormatan gelar santrinya tersebut dan mencari ilmu seluas-luasnya dimanapun mereka berada. Itulah Santri yang sesungguhnya.
Oleh : Muhammad Ridho Muhyiddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar