Melodi Stasiun Poris
Haha
Mengapa berusaha menerka
Sungguh dia permata bukan khayalan
Biar kulukis dirinya
Membulat wajahnya
Tipis sedih goresan alis miliknya
Agak asing rasa seperti ini
Tentram tiap indra juga nyaman di batin
Gelap diatas kain merah aku dan dia
Menyaksikan pendar cahaya kotak di depan
Cemas menjangkau fikir
Berharap ia memberi tangan
Aku salah
Padahal jika
Akan kugenggam walau gemetar
Teramat siang berbagi cerita
Itu pasti kisah romansa
Sedih diantarnya saat langit menghitam
"Selamat malam selamat datang anda telah tiba di stasiun poris,Selamat jalan selamat sampai tujuan"
Gemetar aku sesak
Gemetar bibirku rapat
Membuncah aku gelisah
Kuhambur diriku menarik ia dalam pelukan
Sebentar saja
Sebentar tolonglah....
Mengapa aku menyayangimu?
Gerak langkahku cepat menjauh dan berhenti berbalik
Ia senyum tapi tak kudapati lagi saat berbalik kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar